Sabtu, 27 April 2013

TUGAS 5 : Perdukunan di era globalisasi

        

         Dukun dalam bahasa Arab disebut Kahin dan tukang ramal disebut 'Arraf. Pengertian 'Arraf (tukang ramal) adalah: orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat, yang bisa menunjukan barang yang dicuri atau tempat hilangnya suatu barang. Pengertian Kahin (dukun) adalah: orang yang memberitakan hal-hal yang ghaib yang akan terjadi atau sesuatu yang terkandung di hati. Jadi dalam istilah kita dukun dan tukang ramal adalah orang yang mengaku mengetahui kejadian yang akan datang baik itu kabar baik atau jelek, dapat menunjukan barang yang dicuri atau tempat kehilangan suatu barang dan tahu hal-hal yang ghaib serta sesuatu yang ada dalam hati.
 
           Dalam zaman sekarang dukun sudah di ibaratkan seperti dokter dan guru sepiritual, karena setiap mereka-mereka yang percaya pada dukun saat merasa sakit atau gagal pasti mereka akan pergi ke dukun dan meminta bantuan kepada mereka, yang kemudian si pasian akan membayar ongkos pada dukun tersebut. sedangkan perdukunan sumbernya bisa bermacam-macam, dari puasa, meditasi, bertapa atau datang sendiri (tiban) serta adanya barang-barang gaib seperti keris, permata dan sebagainya. Sukar untuk membedakan antara yang benar dan yang batal karena sama-sama mujarab atau dapat menunjukkan dan menyembuhkan segala penyakit. Seperti sulitnya membedakan antara anak hasil Nikah (benar menurut agama) dan anak hasil Zinah (salah menurut agama/suruhan setan/iblis), sehingga kelihatannya hampir sama.

Dalam ayat alqur'an dan hadis telah dijelaskan tentang keharaman perdukunan dan peramalan. Di antara ayat dan hadis itu adalah
( QS an-Nisa [4]:48 )




Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.



Kemajuan peradaban manusia seringkali diukur dengan kemajuan teknologi dan semakin lepasnya masyarakat dari praktek-praktek berbau tahayul. Namun begitu, di zaman sekarang ini praktek perdukunan benar-benar menjamur bak cendawan di musim penghujan. Padahal hal ini merupakan salah satu dampak ketidaktahuan terhadap syirik dan perinciannya. Dunia perdukunan, dunia paranormal, dunia tukang ramal dan yang semisalnya sangat digemari di negeri kita ini. Sehingga kita lihat banyak sekali orang yang berprofesi sebagai paranormal atau tukang ramal. Kacaunya banyak masyarakat kita yang mepercayai mereka, tak peduli tua atau muda dan tidak melihat kaya atau miskin.

Nabi bersabda, “Barang siapa yang mendatangi peramal ( paranormal ) kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam.“ ( HR Muslim dan Ahmad ). Beliau juga bersabda, “Barang siapa mendatangi dukun dan peramal lalu membenarkan apa yang dikatakannya, orang itu kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad.“ ( HR Ahmad dan al-Hakim ).

Sumber :
http://bachirahmad.blogspot.com/2010/05/mewaspadai-bahaya-perdukunan.html
http://siezwoyouye.blogspot.com/2013/04/perdukunan-di-era-globalisasi.html
http://jalmilaip.wordpress.com/2012/01/21/fatwa-mui-tentang-perdukunan/

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code