Senin, 30 Juni 2014

Tugas softskill : Teknologi Smart card sebagai kartu prabayar

          tugas ini adalah tugas softskill di semester 6. tugas ini mengharuskan saya sebagai penulis untuk melakukan penelitian dalam teknologi perbankan dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah.berbeda dengan tugas - tugas softskill disemester sebelumnya yang hanya mengharuskan untuk mem-posting judul - judul dan materi dari tiap pertemuan pada blog .tugas softskill yang seperti semester sebelumnya ini tentu saja sangat mudah jika dikerjakan berbeda jika dibandingkan dengan tugas softskill yang di semester 6 ini.  jujur saja, sebenarnya saya tidak terlalu paham tentang cara pembuatan tugas makalah pada bab 3 ini atau emang tidak sempat untuk memahami materi secara keseluruhan karna terlalu fokus untuk mengerjakan penulisan ilmiah yang deadlinenya masuk dalam waktu 2 minggu, sehingga membuat saya tidak mempunyai waktu terlalu banyak untuk mempelajari materi dari tugas ini khususnya tentang teknik TAM (Technology Acceptance Model) . 

                  akhirnya karna ingin cepat selesai saya pun melihat cara pembuatannya dari rekan-rekan sekelas saya.  alhasil , kami semua pun ketahuan copas . dan dosen mengancam akan memberikan nilai "C" . atau jalan lainnya jika ingin dapat nilai "A" atau "B" maka setiap mahasiswa harus membuat artikel dari tugas kami . huft tugas lagi :D .

Disini saya akan menjelaskan tugas softskill tersebut.

tugas ini berjudul "Aplikasi smart card sebagai kartu prabayar internet"

         smart card adalah Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya Master Card atau Visa networks).
          Dalam melakukan penelitian ini saya mengumpulkan data sample dari 30 responden .

1. Profil responden berdasarkan usia
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada grafik berikut ini i:


Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa  mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 21-25 tahun.
2 .Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada grafik berikut ini:

.  Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pria. Dengan jumlah 21.

3.  Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada grafikberikut ini:

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berpendidikan Sarjana. Dengan jumlah 12 responden.
4.  Profil Responden Berdasarkan pendapatan/ uang saku perbulan
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendapatan / uang saku perbulan dapat dilihat pada grafik berikut ini:


5.  Profil Responden Berdasarkan tahu / tidaknya smart card
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan tahu / tidaknya smart card dapat dilihat pada grafik
 berikut ini:

berikut akan diuraikan Analisa Responden sebagaimana akan menjadi pengguna Smart card dengan pedekatan Technology Acceptance Model (TAM) pertama yaitu Perceived usefulness pada pengguna jasa internet .

Butir kuesioner :

Keterangan : 
1.         Sangat Tidak Setuju (STS)
2.         Tidak Setuju (TS)
3.         Ragu-ragu (RG)
4.         Setuju (S)
5.         Sangat Setuju (SS)

kartu smart card berguna dalam pekerjaan saya :


dari 30 responden , 5 orang menyatakan tidak setuju ,10 orang ragu - ragu dan 15 orang setuju .

Penggunaan kartu smart card memungkinkan saya menyelesaikan tugas lebih cepat :

dari 30 responden , 1 orang menyatakan Ragu -ragu ,12 orang setuju 17 orang sangat setuju.

Penggunaan kartu smart meningkatkan produktivitas kerja saya


dari 30 responden , 4 orang menyatakan ragu - ragu ,16 orang setuju dan 10 orang sangat setuju 

.Jika saya menggunakan kartu smart, akan meningkatkan kesempatan saya untuk mendapatkan kenaikan gaji


dari 30 responden , 2 orang menyatakan ragu - ragu ,10 orang setuju dan 18 orang sangat setuju 

dari hasil pedekatan Technology Acceptance Model (TAM) Perceived usefulness  di atas di dapat skor ideal .
skor ideal = jumlah pertanyaan x nilai tertinggi x jumlah responden
= 4 x 5 x 30

= 600

di dapat skor ideal 600.

Begitulah penjelasan saya mengenai artikel softskill ini . Terima kasih, Wassalam.

Daftar pustaka :

Pamungkas, Dedy and Sumardi, Sumardi and Andromeda, Trias ,"APLIKASI SMART CARD SEBAGAI KARTU PRA BAYAR INTERNET", 2011

Dedi Rustandi, “Smart Card”, http://dedy13.wordpress.com/2007/07/18/smart-card/

Anonim, “Teknologi smart card dan impian di masa depan”, http://www.123helpme.com/teknologi-smartcard-dan-impian-di-masa-depan--view.asp?id=159478

Wikipedia, “Kartu pintar ”, http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_pintar


Luh Putu R.A.R, “Aplikasi Model TAM Terhadap Pengguna Layanan Internet Banking di Kta Denpasar”, Tesis, 2013.


Senin, 17 Februari 2014

SIKLUS KEUANGAN

Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :

Sistem Pemilikan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.

Sistem Catatan Jurnal.
pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.

Sistem Pelaporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
Laporan neraca.
Laporan laba/rugi.
Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Referensi :
http://indrathebandit.blogspot.com/2012/11/bab-6-aplikasi-siklus-produksi-keuangan.html

SIKLUS PRODUKSI

Aktivitas Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
-          Bauran produk
-          Penetapan harga produk
-          Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
-          Manajemen Biaya
-          Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
-          Perancangan Produk
-          Perencanaan dan Penjadwalan
-          Operasi Produksi
-          Akuntansi Biaya

Perancangan Produk (Aktivitas 1)
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Referensi :
http://vhivie89.blogspot.com/2010/05/siklus-produksi.html

SIKLUS PENGELUARAN

SIKLUS PENGELUARAN

Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.Pembahasan kali ini memfokuskan pada pembelian bahan baku,barang jadi,perlengkapan dan jasa.Dalam Siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok perusahaan,terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi,yaitu pembelian, penerimaan barang,pencatatan utang dan pelunasan utang.Dalam melaksanakan keempat transaksi tersebut,perusahaan menggunakan empat subsistem,yaitu sistem pembelian,sistem penerimaan,sistem pencatatan utang atau sistem voucher,dan sistem pengeluaran kas.

Dalam siklus ini,pihak eksternal yang terlibat dalam pemasok,sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi,siklus pendapatan,dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk Interaksi antara siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah siklus pengeluaran menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi tentang kebutuhan barang dan bahan baku,dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus diterima.Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan dan laporan kinerja.Interaksi tersebut digambarkan secara lengkap pada sebuah diagram konteks-yang merupakan level tertinggi dari diagram arus data.

Siklus pengeluaran dapat diselenggarakan secara manual dan berbasis komputer. Perbedaan pokok kedua cara tersebut adalah pada mekanisme pengolahan datanya,sedangkan input dan output yang dihasilkan relative sama.berikut ini akan diuraikan masing-masing sistem secara komprehensif.


A. Tujuan Siklus Pengeluaran

  Tujuan Siklus pengeluaran adalah memudahkan pertukaran kas dengan pemasok barang atau jasa perusahaan.secara lebih luas,tujuannya adalah :

1.      Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan aturan yang dibutuhkan.
2.      Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa barang yang diterima dalam kondisi baik.
3.      Mengamankan barang hingga dibutuhkan
4.      Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang dan jasa yang benar
5.      Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat
6.      Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat
7.      Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang telah diizinkan.
8.      Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.

B.    Dokumen dan Laporan

  Laporan Yang Dihasilkan

     Seperti halnya aplikasi yang lain,dalam aplikasi pengeluaran ini juga dihasilkan tiga macam laporan,yaitu laporan pengawasan(control report),register,dan laporan khusus(special report). Meskipun demikian,informasi yang disajikan dalam laporan-laporan tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain.

Laporan Kontrol, Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah file.Akuntan menggunakan laporan ini untuk menentukan ada tidaknya perubahan file yang tidak semestinya atau untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang hilang selama proses pengolahan data berlangsung.Laporan ini berisi informasi tentang (1)transaksi yang telah diposting,atau (2)jumlah angka atau nomor transaksi,atau (3)daftar perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file,Dalam sistem berbasis komputer,laporan ini menyajikan record count,control total,dan hash total.Petugas pengawas data mengkaji laporan ini dan membandingkan total tersebut untuk menguji bahwa semua perubahan (terhadap file) telah dilakukan secara tepat.

Register,Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan.Laporan ini berisi ringkasan data yang telah di posting ke rekening buku besar,sehingga dapat digunakan untuk melakukan telusuran audit(audit trail) terhadap saldo-saldo rekening.Register ini dalam sistem manual disebut dengan jurnal khusus,oleh karenanya register dalam sistem yang berbasis komputer sering pula disebut dengan jurnal.

Laporan Khusus,Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu manajer dalam membuat jadwal pembayaran utang kepada pemasok.Laporan khusus yang dihasilkan dalam siklus ini mencakup:
Laporan Faktur Terbuka(Open Invoices Report).Laporan ini berisi daftar faktur pembelian yang belum di bayar pada tanggal laporan.Data yang dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah utang kepada setiap pemasok.
Laporan Umum Voucher.Laporan ini meringkas voucher menurut umumnya.Laporan ini sangat bermanfaat,karena jika perusahaan sampai memiliki utang yang tidak dibayar sampai jangka waktu tertentu,akan berakibat negative bagi perusahaan,yaitu:
a.      Merusak hubungan baik dengan pemasok,
b.      Merusak citra kredit,yang pada gilirannya perusahaan akan sulit untuk dapat membeli barang dari pemasok secara kredit.
Laporan Kebutuhan Kas.Laporan ini meringkas faktur pembelian urut jatuh tempo. Laporan ini membantu departemen utang dalam merencanakan pembayaran kas dan dalam mengidentifikasi faktur mana yang harus dibayar segera,agar dapat diperoleh potongan dan juga agar hubungan baik dengan pemasok dapat dipelihara.
Layanan Status Utang.Laporan ini dihasilkan kalau perusahaan menggunakan sistem on-line real-time,karena sistem ini memungkinkan pemakai untuk meminta database menyajikan  informasi terbaru.Dalam siklus ini,karyawan bagian utang juga memerlukan informasi mengenai utang kepada setiap pemasok.kebutuhan ini dipenuhi dengan menyajikan informasi terbaru tentang utang kepada setiap pemasok.

C.    Pengolahan Transaksi

Pengolahan transaksi akan diuraikan dalam 2 versi,yaitu untuk sistem yang diselenggarakan secara manual,dan untuk sistem yang diselenggarakan dengan menggunakan alat bantu komputer.

1, Sistem manual.Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang diselenggarakan secara            manual,mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut:

           a.    Prosedur Pembelian Kredit
           b.    Prosedur Pengeluaran Kas

2, Sistem berbasis komputer.Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang berbasis      komputer,mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut :

           a.    Prosedur Permintaan Pembelian
           b.    Prosedur Pemesana Barang
           c.     Prosedur Penerimaan Barang
           d.    Prosedur Pencatatan utang
           e.    Prosedur Pengeluaran Kas


D.   Aktivitas Bisnis Dalam Siklus Pengeluaran Berbasis Komputer

1.      Prosedur Permintaan Barang

Aktivitas Bisnis yang pertama kali dilakukan dalam siklus pengeluaran adalah permintaan barang atau suplais.Keputusan Kunci yang dibuat pada proses ini adalah mengidentifikasi barang apa yang akan dibeli,kapan dibutuhkan,dan berapa banyak yang akan di beli.Keputusan ini normalnya dibuat oleh fungsi pengawas persediaan(inventory control),meskipun informasi tentang kebutuhan barang diperoleh dari departeman pengguna barang.Permintaan Pembelian kadang-kadang juga di buat oleh siklus produksi atau dari fungsi penjualan yang menyampaikan informasi tentang back order.


2.      Prosedur Pemesanan Barang

     Aktivitas pokok yang kedua dalam siklus pengeluaran adalah pemesana suplais dan bahan baku.Aktivitaspembelian biasanya dilakukan oleh petugas pembelian atau karyawan pembelian dalam departeman pembelian.
Keputusan Kunci : Pemilihan Pemasok.Keputusan penting yang dibuat pada tahap ini adalah pemilihan pemasok dengan mempertimbangkan harga,kualitas,dan kualitas pengiriman. Komitmen terhadap kualitas dan pengiriman yang dimiliki oleh para pemasok sangat penting,terutama pada sistem JIT,karena keterlambatan pengiriman atau dalam pengiriman terdapat produk cacat dapat engancam seluruh sistem.Sekali seorang pemasok terpilih untuk memasok sebuah produk,identitas pemasok tersebut akan menjadi badian dari atau dimasukan ke dalam file induk persediaan.Hal ini dimaksudkan untuk menghindari proses seleksi pemasok ketika akan membeli barang yang sama di kemudian hari.Dengan cara ini,maka kinerja pemasok secara periodic dievaluasi untuk menentukan apakah pemasok tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak. Evaluasi ini tidak hanya melibatkan masalah harga,namun juga kualitas produk yang dibeli dan kinerja pengiriman barang.Sistem Informasi Akuntansi yang baik,seharusnya juga dirancang untuk dapat menangkap dan menelusur informasi ini.


3.      Prosedur Penerimaan Barang
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan menyimpan barang yang dipesan.Departeman penerima barang bertanggung jawab untuk menerima barang yang dikirim oleh pemasok.Selain barang diterima,kemudian dilaporkan ke manajer bagian gudang,untuk kemudian meneruskannya ke manajer pabrik.Departemen penyimpanan barang yang bertanggung jawab  kepada manajer bagian gudang,bertanggung jawab untuk menyimpan barang.Informasi tentang tentang penerimaan barang yang dipesan harus  dikomunikasikan ke fungsi pengawas persediaan,untuk memperbarui catatan persediaan. Tujuan diselenggarakan prosedur ini adalah : (a)untuk menjamin bahwa semua penerimaan bahan baku,perlengkapan,dan aktiva lain yang dibeli telah diotorisasi san (b) untuk mencatat transaksi penerimaan dalam catatan akuntansi.

4.     Prosedur Pencatatan Utang
Aktivitas keempat dalam siklus pengeluaran adalah proses persetujuan pembayaran faktur pembelian.Proses ini dilaksanakan oleh departemen hutang dagang yang bertanggung jawab terhadap direktur keuangan. Tujuan diselenggarakannya subsistem ini adalah untuk mancatat kewajiban membayar kepada pemasok. Input aplikasi ini adalah faktur pembelian,catatan penerimaan barang,pesanan pembelian (open purchase order) dan file rincian pesanan pembelian(purchase order detail files).
Secara legal,kewajiban untuk membayar ke pemasok mulai timbul saat barang diterima.meskipun demikian,untuk alasan praktis,sebagian besar perusahaan mencatat utang setelah diterima dan disetujuinya faktur pembelian.Tujuan dilakukannya cara ini adalah untuk mengotorisasi dan menentukan apakah faktur yang diterima layak di bayar.tentunya faktur pembelian dikatakan layak di bayar jika barang dan jasa yang dipesan benar-benar telah diterima oleh perusahaan.Untuk mencapai tujuan ini,diperlukan informasi dari bagian pembelian(berupa tembusan order pembelian) dan fungsi penerimaan barang (berupa laporan penerimaan baranga0. Tembusan order pembelian dari bagian pembelian menegaskan bahwa barang atau jasa yang tercantum dalam faktur pembelian benar-benar dipesan. Tembusan laporan penerimaan barang yang diterima dari bagian gudang menegaskan tentang kuantitas dan kondisi yang diterima.



5.     Prosedur Pengeluaran Kas
Aktivitas terakhir pada siklus  pengeluaran adalah pembayaran faktur yang telah disetujui. Aktivitas ini,disebut dengan aktivitas pengeluaran kas,dilaksanakan oleh kasir,yang bertanggung jawab kepada manajer keuangan.Tujuan diselenggarakannya aplikasi ini adalah untuk menjamin bahwa pembayaran kepada pemasok dilakukan tepat waktu dan dalam jumlah yang benar. Input bagi aplikasi ini adalah catatan dari file voucher.
Keputusan kunci dalam prosedur pengeluaran kas adalah menentukan apakah perusahaan akan memanfaatkan fasilitas potongan yang tersedia atau tidak. Untuk membuat keputusan ini,dibutuhkan informasi anggaran kas jangka pendek. Dalam anggaran kas tersebut tergambar taksiran arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode tertentu di masa mendatang (biasanya satu tahun). Informasi yang tercantum dalam anggaran tersebut berasal dari berbagai sumber. Bagian piutang dagang memberikan proyeksi penerimaan kas. File utang dagang dan file order pembelian menunjukan potensi pembayaran kepada para pemasok,yang bermakna taksiran arus kas keluar di masa mendatang. Fungsi sumber daya manusia memberikan informasi tentang kebutuhan kas untuk pembayaran gaji karyawan.jika cukup anggaran kas menunjukan bahwa perusahaan membutuhkan kas dalam jumlah yang untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas,maka fasilitas potongan yang tersedia harus dimanfaatkan agar dapat diperoleh penghematan pengeluaran kas.

Referensi :

http://anwarsaya.blogspot.com/2013/10/siklus-pengeluaran-sistem-informasi.html

SIKLUS PENDAPATAN

Sistem informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus – siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian – kejadian ini menghasilkan transaksi-transaksi yang dapat dikelompokan menjadi empat siklus aktivitas bisnis yang umum, yaitu :

A. Siklus Pendapatan
B. Siklus Pengeluaran
C. Siklus Produksi
D. Siklus Keuangan

Pada umumnya perusahaan dagang didirikan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya.  Guna mendapatkan keuntungan tersebut perusahaan perlu melakukan  siklus pendapatan yang terdiri dari pesanan penjualan, pengiriman barang, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas.

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Oleh karenanya kami akan merumuskan masalah dalam desain sistem umum siklus pendapatan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

Siklus-siklus transaksi mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam sebuah sistem informasi. Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara dua siklus transaksi jual beli dan subsistem-subsistem sistem informasi untuk sebuah perusahaan jual-beli barang. Perusahaan jual-beli barang adalah organisasi yang membeli barang dari pemasok dan menjual barang tersebut ke pelanggan.

1.      Prosedur Back-Order

Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak mencukupi untuk memenuhi pesanan pelanggan, dokumen back-order  akan dibuat. Dokumen ini bias berupa pesanan penjualan yang baru atas barang yang tersisa atau salinan dari pesanan pelanggan saat ini yang disesuaikan untuk menunjukkan produk yang belum dipenuhi. Dokumen back-order kemudian di tempatkan pada file  sendiri sampai barang tersebit dikirim oleh pemasok. Back0order harus dipenuhi sebelum proses penjualan baru diproses.

Dalam waktu ke waktu, pelanggan mengembalikan barang yang sudah dibelinya. Hal iini bias disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

- Penjualan mengirimkan barang yang salah

- Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat

- Barang tersebut rusak pada saat pengiriman

Penjualan terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena penundaan saat transit, dan pembeli menolak pengirim tersebut.

Ketika retur perlu dilakukan, pembelia akan meminta penjual untuk mengembalikan pembayaran dari barang yang tidak diinginkannya tersebut.

2.      Prosedur Retur Penjualan

-   Pelanggan

Pelanggan membuat surat permohonan retur barang dengan membuat memo debit beserta barang yang diberikan ke Bagian penerimaan barang.

-   Bagian Penerimaan Barang

Bagian penerimaan barang membuat memo kredit rangkap 2, lembar kedua diserahkan ke bagian piutang, lembar pertama digabungkan dengan memo debit yang diterima dari pelanggan dilakukan pemeriksaan dengan membuat laporan penerimaan barang (LPB) rangkap 2, lembar pertama untuk gudang diserahkan bersama dengan barang, lembar kedua untuk bagian piutang.

-   Gudang

Menerima LPB beserta barang dari bagian penerimaan barang, lalu mencatatnya di Catatan Penerimaan Barang yang dijadikan arsip.

-   Departemen Piutang

Memo kredit dan LPB yang diterima dari bagian penerimaan barang dilakukan pencatatan yaitu Catatan Pengurangan Piutang (CPP) sebanyak 3 rangkap, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke bagian keuangan, lembar ketiga diserahkan bagian akuntansi persediaan.

1. Bagian Akuntansi Persediaan

Setelah menerima CPP, lalu dicatat ke dalam Kartu Persediaan yang dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua untuk bagian keuangan.

2. Bagian Keuangan

CPP yang diterima dari bagian piutang dicatat pada Jurnal Perubahan Piutang (JPP) yang dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua digabung dengan kartu persediaan yang diterima dari bagian akuntansi persediaan dibuat Laporan Retur Penjualan (LRP) rangkap 2, lembar pertama diserhkan ke pimpinan, lembar kedua sebagai arsip.

3. Pimpinan

Menerima LRP dari bagian keuangan dan dijadikan arsip.

3.      Prosedur Penerimaan Kas

-   Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen

Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan conth dari dokumen perputaran yang biasanya adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. Ketika pembayaran dilakukan, pelanggan merobek bagian permintaan pembayaran dan mengembalikannya ke penjual bersama dengan pembayaran tunai.

-   Departemen Penerimaan Kas

Kasir memvertifikasi dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruangan penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini.

-   Departemen Piutang Dagang

Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang. Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak audit. Pada akhir hari kerja staf departemen merangkum akun buku besar pembantu piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke departemen buku besar umum.

-   Departemen Buku Besar

Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang. Staf melakukan proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun pengendali piutang dagang dan akun pengendali kas, merekonsiliasi aun pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang, dan menyimpan voucher jurnal.

-   Departemen Kontroler

Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen seperti : (1) salinan dari daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.

Referensi :
 http://siastephanie.blogspot.com/2012/04/siklus-pendapatan.html

Selasa, 07 Januari 2014

Elemen Pengendalian Internal versi COSO

Komponen pengendalian intern menurut COSO adalah :

1. Lingkungan pengendalian (control environment). 

Faktor-faktor lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis, dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh board.Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi :
Integritas dan nilai etika
Komitmen terhadap kompetensi
Dewan direksi dan komite audit
Filosofi dan gaya operasi manajemen
Struktur organisasi
Penetapan wewenang dan tanggung jawab
Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia

2.Penaksiran risiko (risk assessment). 

Mekanisme yang ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas di mana organisasi beroperasi.
Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi. Berkaitan dengan penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti:
Perubahan dalam lingkungan operasi
Personel baru
Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
Pertumbuhan yang cepat
Teknologi baru
Lini, produk, atau aktivitas baru
Operasi diluar negeri
Perrnyataan akuntansi

3.Aktivitas pengendalian (control activities). 

Pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan dapat tercapai.Aktivitas PengendalianIni ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melelui :
 Pemisahan tugas, Bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.
 Pengendalian pemrosesan informasi
 Pengendalian fisik
 Review kerja

4.Informasi dan komunikasi (informasi and communication). 

Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan.

5.Pemantauan (monitoring). 

Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Pengertian Pengendalian Intern (versi COSO)

Apa itu COSO ????

COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.

Definisi internal control menurut COSO
Internal Control menurut COSO adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
Efektifitas dan efisiensi operasional
Reliabilitas pelaporan keuangan
Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code