A. PENDAHULUAN
Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah
sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem
yang baik dapat meningkatkan produktifitas, menurunkan jumlah persediaan
yang harus dikelola, mengurangi kegiatan yang tidak memberikan nilai
tambah, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mempermudah
pengambilan keputusan bagi manajemen serta mengkoordinasikan kegiatan
dalam perusahaan. Oleh karena itu, audit atas pengembangan dan
pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan sehingga sistem yang
dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan
efisiensi kerja. Disamping itu saat ini kesadaraan atas pentingnya
pengendalian sistem informasi di kalangan manajemen perusahaan semakin
tinggi.
B. PEMBAHASAN
1. Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi
Tujuan pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah
diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti
yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari
penyalahgunaan atau gangguan.
Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan
Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :
- Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.
- Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.
- Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.
Keamanan
Sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi
perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
- Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
- Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
- Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
- Indentifikasi User.
- Pembuktian Keaslian User.
- Otorisasi User.
Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :
- Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
- Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.
- Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
- Entry data dan pengolahan sederhana.
- Kontrak pemrograman.
- Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
- Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
- Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanana atau pemulihan dari bencana.
2. Tugas Pengendalian dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer
Tugas Kontrol CBIS
=> Kontrol
CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol
dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan
pengembangan, disain dan operasi.
Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.
Area pengontrolan CBIS terdiri dari :
- Kontrol proses pengembangan
- Kontrol disain sistem
- Kontrol pengoperasian sistem
2.1 Kontrol proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
- Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
- Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
- Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
- Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
- Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
- Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
- Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
2.2 Kontrol Disain Sistem
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis
System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu
dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan
kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara
menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
- Permulaan dokumen sumber
- Kewenangan
- Pembuatan input computer
- Penanganan kesalahan
- Penyimpanan dokumen sumber
Entri
transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca
oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang
akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan
secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
- Entri data
- Verifikasi data
- Penanganan kesalahan
- Penyeimbangan batch
Komputer
yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih
besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol
ini terdiri dari :
- Kontrol pengiriman pesan
- Kontrol saluran (channel) komunikasi
- Kontrol penerimaan pesan
- Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
Pada
umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan
pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer
terdiri dari :
- Penanganan data
- Penanganan kesalahan
- Database dan perpustakaan software
Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari
- Kata kunci (Password)
- Direktori pemakai (User Directory)
- Direktori elemen data (Field Directory)
- Enkripsi (Encryption)
Komponen
subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output)
kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
- Penyeimbangan operasi komputer
- Distribusi
- Penyeimbangan departemen pemakai
- Penanganan kesalahan
- Penyimpanan record
2.3 Kontrol Pengoperasian Sistem
Selama
fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA
dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain
system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol
tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara
menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
- Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
- Permulaan dokumen sumber
- Kewenangan
- Pembuatan input computer
- Penanganan kesalahan
- Penyimpanan dokumen sumber
Entri
transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca
oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang
akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan
secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
- Entri data
- Verifikasi data
- Penanganan kesalahan
- Penyeimbangan batch
Komputer
yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih
besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol
ini terdiri dari :
- Kontrol pengiriman pesan
- Kontrol saluran (channel) komunikasi
- Kontrol penerimaan pesan
- Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
Pada
umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan
pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer
terdiri dari :
- Penanganan data
- Penanganan kesalahan
- Database dan perpustakaan software
Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari
- Kata kunci (Password)
- Direktori pemakai (User Directory)
- Direktori elemen data (Field Directory)
- Enkripsi (Encryption)
Komponen
subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output)
kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
- Penyeimbangan operasi komputer
- Distribusi
- Penyeimbangan departemen pemakai
- Penanganan kesalahan
- Penyimpanan record
C. KESIMPULAN
Keamanan adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi. Tujuan
pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan
seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki,
dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan. Area pengontrolan CBIS ada 3, yaitu : kontrol proses pengembangan, kontrol disain sistem, kontrol pengoperasian sistem.
REFERENSI :
0 komentar:
Posting Komentar